Menyaksikan Gerhana Matahari Total Sambil Berwisata Di Tidore Maluku Utara


Tidore, Maluku Utara - Sejumlah ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menyaksikan gerhana matahari total di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada 9 Maret 2016, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tidore Kepulauan Asrul Sani Soleman di Ternate. Menurut dia, para ilmuwan ini akan menggunakan teropong khusus yang dibawa dari pangkalan NASA di Amerika Serikat. Mereka memilih Tidore Kepulauan karena daerah ini akan terjadi gerhana matahari total secara sempurna dan lebih lama jika dibandingkan dengan wilayah lain di Maluku Utara. Ia mengatakan, masih ada ratusan wisatawan dari berbagai negara telah menyatakan kepada Pemkot Tidore Kepulauan untuk menyaksikan gerhana matahari total di sejumlah lokasi di daerah ini, seperti di Pulau Maitara, salah satu pulau wisata di Tidore Kepulauan. "Khusus wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar, sejauh ini sudah ada empat kapal pesiar yang menyampaikannya ke Pemkot Tidore Kepulauan, di antaranya dari Perancis, Amerika Serikat dan Swis," kata Asrul. Pemkot Tidore Kepulauan telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan mereka, seperti dari segi penyiapan akomodasi dan pembenahan berbagai infrastruktur, khususnya pada sejumlah objek wisata.

Tak hanya menyiapkan berbagai fasilitas dan acara untuk wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara telah menyiapkan sebuah tradisi budaya. Mereka akan menyuguhkan tradisi dolo-dolo kepada para wisatawan mancanegara saat Gerhana Matahari Total (GMT) berlangsung.

Dolo-dolo merupakan sebuah tradisi budaya yang biasa dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Masyarakat Tidore akan memukul kentongan yang terbuat dari bambu secara bersamaan di seluruh wilayah kampung.

Mereka percaya, ketika gerhana matahari atau bulan tiba, ada raksasa besar yang menelan matahari atau bulan tersebut. Pemukulan kentongan bertujuan untuk mengusir raksasa tersebut.

"Kita menyuguhkan dolo-dolo itu bukan karena masih adanya kepercayaan masyarakat zaman dulu terkait terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan, tapi lebih pada memperkenalkan tradisi zaman dulu masyarakat di daerah ini kepada para wisman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman.

Untuk melancarkan digelarnya tradisi dolo-dolo, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait pelaksanaan acara tersebut. Salah satunya dengan Dinas Pendidikan yang diminta untuk menginstruksikan kepada seluruh sekolah membunyikan dolo-dolo saat terjadi gerhana matahari total.

Selain dolo-dolo, masyarakat Tidore juga akan menggelar salat gerhana di setiap masjid. Para wisawatan bisa berkunjung ke Masjid Kesultanan Tidore yang berada di sekitar tempat menyaksikan gerhana.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang bisa menyaksikan GMT di Tidore berada di Kota Soasiu. GMT di sana akan berlangsung selama 3 menit 1,3 detik.

Kegiatan menyambut GMT di Tidore memang lebih banyak dikaitkan dengan laut. Turis gerhana akan diajak menyelam di kawasan Pantai Akesahu dan Pantai Tugulufa dalam acara “A Dive for Conservation”. Selain itu ada juga acara “Dive for Fun” di kawasan Pulau Vailonga. Pada masa kolonialisme, pulau ini merupakan tempat orang-orang buangan. Namun kini, pulau indah ini menjadi lokasi wisata karena pesona terumbu karangnya. Selain itu, Pemkot Tidore juga mengadakan kontes foto bawah laut.
Acara puncak di Tidore akan diadakan di pelataran keraton Kesultanan Tidore. Anwar mengatakan, di sana akan ada atraksi musik, pertunjukan seni, dan pesta kuliner untuk menyambut rombongan wisatawan mancanegara.
Kementerian Pariwisata memperkirakan akan ada sekitar lima juta wisatawan domestik dan ratusan ribu wisatawan mancanegera, yang datang ke provinsi yang dilintasi gerhana matahari total, untuk menyaksikan fenomena alam langka ini.
Bahkan berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tidore Kepulauan Asrul Sani Soleman di Ternate, sejumlah ilmuwan NASA akan datang ke Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, 9 Maret 2016 mendatang, untuk menyaksikan GMT. Para ilmuwan ini akan menggunakan teropong khusus yang dibawa dari pangkalan NASA di Amerika Serikat. Tidore Kepulauan dipilih para ilmuwan karena di wilayah ini GMT dapat terlihat sempurna dan lebih lama dibandingkan wilayah lain di Maluku Utara.

Comments

Popular posts from this blog

10 Facts That Everyone Gets Wrong About Vaping